LAPORAN PRAKTIKUM 1
PINOPHYTA

Nama : Luthfia Zahra
NIM : 14111620080
Kelompok : 5 (Lima)
Kelas/
Semester : Biologi A/ 4
Asisten : Rini Sulastri
Zainal
Mustopa
PUSAT LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2013
PRAKTIKUM 1
PINOPHYTA
(Cycadopsida, Coniferopsida & Gnetopsida)
A. TUJUAN
Tujuan praktikum kali ini yaitu sebagai
berikut:
1. Menemukan ciri-ciri khusus Spesies
tumbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta.
2. Membedakan ciri-ciri tumbuhan pada
Kelas-Kelas yang termasuk dalam Divisi Pinophyta.
B. LANDASAN
TEORI
Tumbuhan
berbiji terbuka “Pinophyta” atau biasa disebut Gymnospermae (bahasa Yunani,
Gymnos= ‘telanjang’, dan Sperma= ‘benih’ atau ‘biji’) merupakan salah satu
Divisi dari tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Tumbuhan berbiji terbuka memiliki
biji terbuka karena tidak ditutupi atau dibungkus oleh daun buah (ovarium).
Akibat dari tumbuhan ini tidak mengalami pembuahan ganda. Bakal bijinya terbuka
dan terdapat pada permukaan daun buah (megasporofil). Pada umumnya berupa
tumbuhan berkayu dengan bermacam-macam bentuk perawakan (habitus). Tidak
memiliki bunga yang sesungguhnya (bunga mereduksi menjadi kantong serbuk sari
dan bakal biji), sporofil terpisah-pisah membentuk strobillus jantan dan
stobillus betina (Spermatophyta). (Tjitrosoepomo, 2007:8)
Pynophyta
mempunyai sistem akar tunggang dan batang tegak lurus atau bercabang-cabang.
Akar dan batang berkambium, sehingga selalu mengadakan pertumbuhan menebal
sekunder. Strobillus atau kerucut
mengadakan 2 daun buah (tempat menempel bakal biji), yaitu makrosporangium dan
mikrosporangium yang terpisah satu sama lain. Penyerbukan hampir selalu dengan
bantuan angin (Anemogami). Serbuk sari langsung jatuh pada bakal biji, dengan
jarak waktu penyerbukan sampai pembuahannya relatif panjang. Sel kelamin jantan
umumnya berupa spermatozoid yang masih bergerak dengan aktif. (Anonim: 2010)
Secara khusus,
Jones & Luchsinger (1987 : 278) mengungkapkan perbedaan Pinophyta dengan
Magnoliophyta dapat digambarkan sebagai berikut, yaitu: fertilisasi sempurna,
xylem tidak mempunyai pembuluh trakea, floem tidak mempunyai sel pengantar,
gametofit betina ada yang terdiri dari banyak sel atau nukleus, gametifit
betina mempunyai arkegonium kecuali pada Gnetum dan Welwtschia, sebagian besar
merupakan tumbuhan berkayu.
Pinophyta
mempunyai 500 atau lebih spesies yang terdiri 61 Genus dan 9 atau 11 Family.
Pengklasifikasian Pinophyta sebagai berikut:
1.
Kelas
Cycadophyta
Tumbuhan anggota kelas ini tubuhnya berkayu, menyerupai palem dan
atau tidak sedikit brercabang. Sporofil
tersusun dalam stobillus berumah 2 (dalam 1 stobillus terdapat 1 alat kelamin).
Strobillus jantan sangat besar, tersusun oleh sporofil-sporofil berbentuk
sisik, dan banyak mikrosporangium. Kelas ini hanya mempunyai 1 bangsa, yaitu
Cycadales dan 1 suku, yaitu Cycadaceae. Contohnya: adalah pakis haji (Cycas
rumphii) dan Dioon sp (hidup di Amerika).
2.
Kelas
Ginkgophyta (Ginkoinae)
Anggotanya berupa pohon dioceus (berumah 2), mempunyai tunas
panjang dan pendek, daunnya bertangkai panjang membentuk kipas. Maksorporofil
(benang sari) tidak banyak daun dan susunan bijinya berdaging dan kulit
dalamnya keras. Kelas ini terdiri atas bangsa Ginkgoales dan suku Ginkgoceae.
Contohnya adalah Ginkgo biloba.
3.
Kelas
Coniferophyta
Ciri utama kelas Coniferae adalah adanya tajuk kerucut (Coniferae
berasal dari kata Conus= kerucut, dan Ferein= mendukung). Anggotanya dapat
berupa semak, perdu, atau pohon. Daun-daunnya berbentuk jarum, sehingga sering
disebut pohon jarum. Tumbuhan ini berumah dua, tetapi ada juga yang berumah
satu. Kelas Coniferae terdiri dari beberapa ordo, antara lain ordo
Araucariales, ordo Podocarpales, ordo Cupressales, dan ordo Pinales. Ordo-ordo
tersebut umumnya disusun oleh satu suku. Contoh anggota ordo Araucariales
adalah Agathis alba (Araucariaceae), contoh anggota ordo Podocarpales
adalah Podocapus imbricata (Podocarpaceae), dan contoh anggota ordo
Pinales adalah Pinus silvetris. Abies nordmanniana, dan Pinus merkusii (Pinaceae).
Ordo Cupressales terdiri dari dua suku, yaitu Taxodiaceae (contohnya Sequoia
gigantae) dan famili Cupressaceae contohnya Juniperus communis (Campbell,
2003:173)
4.
Klas
Gnetophyta
Ciri Gnetinae adalah batang berkayu (dapat bercabang atau tidak),
bunga berkelamin tunggal, dan pembuahan terjadi melalui pembntukan buluh serbuk
sari. Kelas ini terdiri atas 3 ordo, yaitu ordo Ophadrales, ordo Gnetales, ordo
Welwitschiales. Contoh anggota ordo Gnetales adalah melnjo (Gnetum gnemon)
yang merupakan anggota suku Gnetaceae.
Tumbuhan yang banyak dibudidayakan ini umumnya memiliki stobiluus jantan
dan betina terdapat dalam satu pohon (berumah satu). Contoh anggota ordo
Welwitschiales adalah Welwitschia bainessi (welwitsciaceae). (Anonim,
2012)
Tumbuhan yang termasuk kedalam Pinophyta mempunyai peran penting
secara ekonomi, menarik secara biologi, dan sangat familiar diantara semua
tumbuhan. Kelompok tumbuhan Pinophyta banyak yang dimanfaatkan kayunya, sebagai
tanaman hias, sebagai sumber makanan dan pengobatan. Selain itu,
tumbuhan-tumbuhan ini juga berperan dalam pengendalian erosi, melindungi dari
abrasi, hutan rekreasi, dan merupakan tumbuhan kayu pertama dalam suksesi
kedua. Para ahli biologi tertarik dengan tumbuhan Pinophyta tersebut
karenatumbuhan ini mempunyi keragaman bentuk dan stuktur, pola distribusinya
dari dulu sampai sekarang dan fosilnya relatif lengkap terdokumentasikan.
(Pratiwi, 2007: 159)
C. ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
a. Lup
b. Sillet/ cutter
2.
Bahan
a.
Family Cycadaceae : Cycas rumphii (Pakis
haji)
b.
Family pinaceae
: Pinus merkusii (Pinus)
c.
Family Gnetaceae
: Gnetum gnemon (Melinjo)
D. PROSEDUR
KERJA
1. Spesimen tumbuhan yang ada, kemudian
diamati. Adapun yang diamati yaitu dalam hal habitus, pola percabangan, dan
bentuk/ segi penampang melintangnya.
2. Pada daun yang diamati yaitu dalam hal
filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya.
3. Spesimen tumbuhan yang ada kemudian
diamati dan dibandingkan alat reproduksinya. Adapun hal yang diamati yaitu
letak dan bentuk strobillus ketiga tumbuhan tersebut.
4. Spesimen yang ada kemudian diamati dan
dibandingkan letak dan bentuk makrosporofil serta mikrosporofil dari spesimen
yang ada.
5. Bagian-bagian tumbuhan yang diamati
kemudian digambar. Adapun yang digambar yaitu percabangan tumbuhan, strobillus
jantan dan strobillus betina, makrosporofil dan mikrosporofil, dan diberi nama
bagian-bagian tumbuhan tersebut.
E.
HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari
praktikum yang telah dilakukan yaitu tentang Pinophyta dari beberapa Kelas yang
diamati diantaranya Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida dapat diketahui
bahwa tumbuhan yang termasuk kedalam golongan ini terdiri atas
tumbuhan-tumbuhan yang berkayu dengan bermacam-macam habitus dan ada sebagian
yang telah punah.
Beberapa Spesies yang diamati dari
golongan Kelas tersebut yaitu pada Kelas Cycadopsida diwakili oleh Ordo
Cycadales Family Cycadaceae Spesiesnya Cycas rumphii, dari Kelas
Coniferopsida Ordonya Coniferales Family Pinaceae Spesiesnya Pinus Merkusii
dan terakhir pada Gnetopsida ordonya Gnetales Family Gnetidae spesiesnya Gnetum
gnemon. Dalam pengamatan secara makroskopik ditunjukkan adanya organ
reproduksi yang disebut stobillus yang berupa mikrosporofil untuk sel jantan
dan makrosporofil untuk sel betina. Pada beberapa Spesies ini mengalami satu
kali fase siklus hidup, yaitu secara seksual. Untuk mengetahui lebih jelas
perbedaan dari masing-masing spesies
tersebut juga untuk mengetahui struktur morfologi, siklus hidup, dan
klasifikasinya akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Cycas rumphii

Divisi :
Plantae
Kelas :
Cycadophyta
Subkelas :
Cycadopsida
Ordo :
Cycadales
Family :
Cycadaceae
Genus :
Cycas
Spesies :
Cycas rumphii
Pengamatan pertama dilakukan pada ordo Cycadales,
yaitu Cycas rumphii (pakis haji). Cycas rumphii mulai muncul
menjelang akhir zaman paleozoikum hipud di daerah tropis dan subtropis.
Habitusnya menyerupai palma, berkayu, atau tidak sedikit bercabang, teras
besar, dan korteks tebal. Penebalan
sekunder kadang-kadang disebabkan oleh beberapa kambium yang membentuk
lingkaran. Daun tersusun dalam rozet batang, berbagi menyirip atau menyirip.
Yang masih muda tergulung seperti daun paku. Sporifil tersusun dalam
strobillus. (Tjitsosoepomo, 2007:30).
Arah tumbuh batangnya tegak lurus
dengan pola percabangan monopodial. bentuk batang bulat (teres). Daun termasuk daun
majemuk menyirip (paripinnatus). anak daun menyirip (peninervis) duduk daun roset
batang. Pada daun yang masuh muda menggulung seperti pada daun paku. Bunga termasuk monoecus. Perhatikan
gambar strobillus jantan dan betina.

Strobilus
betina terdiri atas megasporofil berbentuk keris membawa ovulum 2 atau lebih
pada pinggir carpelum. Sedangkan strobilus jantan terminalis dengan
mikrosporofil berbentuk sisik tersusun rapat dan berkayu dan permukaanya
tersusun rapat berkayu, dipermukaanya terdapat mikrosporangium. Mikrosporofil berbentuk menyirip dengan bakal biji 2-5
biji dan terdapat dipermukaan carpelum dan biji berbentuk bulat. (Anonim:2012)
Struktur reproduksi Cycas mirip dengan tumbuhan konifer, tetapi bersifat diesis. Artinya,
runjung jantan dan betina pakis berada pada dua tumbuhan yang berbeda.
(Pratiwi, 2007:159)
b.
Gnetum gnemon

Divisi : Plantae
Kelas :
Gnetophyta
Subkelas :
Gnetopsida
Ordo :
Gnetales
Family :
Gnetaceae
Genus :
Gnetum
Spesies :
Gnetum gnemon
Pengamatan
selanjutnya pada Gnetum gnemon. Gnetum gnemon merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka,
berbentuk pohon yang berumah
dua dioecious, ada individu jantan
dan (betina). Bijinya tidak terbungkus daging tetapi
terbungkus kulit luar. Batangnya kokoh. daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung
tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah
sejati karena bukan termasuk tumbuhan
berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging. (Pratiwi, 2007:159)=
Gnetum gnemon merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon dengan batang yang berkayu serta
pola percabangan monopodial. Daunnya jenis tunggal dengan tepi yang rata, duduk
daunnya berhadapan serta sudah memiliki pola pertulangan daun. Letak keduanya
adalah sama-sama aksilaris. Jumlah mikrosporofi dan makrosporofil banyak dan
berkarang. Keterbukaan bijinya sudah hampir tertutup.
Gnetum gnemon memiliki biji yang hampir tertutup yang artinya sudah maju, Jenis kelamin
juga berpengaruh dari penilaian maju atau tidaknya tumbuhan ini, yang berjenis
kelamin ganda atau berumah satu dianggap lebih primitive daripada yang berumah
satu. Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau
vegetatif (cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).
Reproduksinya
terjadi secara seksual, sel sperma memulai dengan bantuan angin terbang menuju
strobilus betina. Disini terjadi proses fertilisasi dan akhirnya terbentuk
zygot yang tumbuh menjadi biji. Biji ini dilengkapi sayap sehingga apabila
telah matang bisa jatuh di tempat yang jauh dari induknya. Memiliki strobilus
jantan dan betina dalam satu pohon. Strobilus jantan terletak di ujung tangkai.
Sedangkan strobilus betina terletak di ketiak batang. (Tjitrosoepomo, 2004: ) Daur hidup tumbuhan
biji terbuka ini menunjukan persamaan dengan tumbuhan paku heterospora, dan
dapat digambarkan secara skematik seperti dibawah.
![]() |
Melinjo tumbuh liar di hutan-hutan hujan pada ketinggian
hingga 1200 m. Tempat-tempat beriklim kering umumnya membudidayakan tanaman
ini. Melinjo ditemukan di seluruh kawasan Asia Tenggara. Manfaatnya, kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan
alat rumah tangga sederhana. Daun mudanya digunakan sebagai bahan sayuran dan biji melinjo juga menjadi bahan baku emping. (Anonim, 2012)
c. Pinus merkusii

Divisi : Plantae
Kelas :
Coniferophyta
Subkelas :
Pinopsida
Ordo :
Pinales
Family :
Pinaceae
Genus :
Pinus
Spesies :
Pinus merkusii
Pengamatan terakhir yaitu pada Pinus
merkusii. Habitusnya berupa pohon. Pada daun, ujung daun meruncing, tepi daun Rata, Pangkal daun rompang, dan daun
majemuk beranak daun dua. Buahnya berbentuk kerucut, silindris. Tajuk pohon
muda berbentuk piramid, setelah tua lebih rata dan tersebar. Kulit pohon muda
abu-abu, sesudah tua berwarna gelap, alur dalam. Terdapat 2 jarum dalam satu
ikatan, panjang. Pohon berumah satu (monoesis), bunga berkelamin tunggal. Bunga
jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobili, terutama
di bagian bawah tajuk. Strobillus betina banyak terdapat di sepertiga bagian
atas tajuk terutama di ujung dahan.
Reproduksi pada Pinus merkusii
terjadi secara seksual. Perhatikan gambar siklus hidup berikut:

Pinus memiliki daur hidup yang khas,
pembuahan sel telurnya terjadi di dalam jaringan sporofit induknya. Pinus mempunyai tajuk
berbentuk kerucut (strobillus). Strobillus tersebut merupakan tempat sporangium
(mikrosporangium dan makrosporangium) yang menghasilkan mikrospora dan
maksrospora. Pada reproduksi seksual, mikrospora (sel jantan) membelah
menghasilkan serbuk sari (bersel 4) yang akan dilepaskan ke udara. Sementara
itu, sel telur yang bersal dari pembelahan megaspora juga terbentuk pada
strobillus betina.
Setelah serbuk sari menempel pada
stobillus betina maka terjadi perkecambahan serbuk sari. Serbuk sari membentuk
buluh atau tabung serbuk sari yang tipis, dengan membawa inti sperma menuju sel
telur (dapat memakan waktu satu tahun). Selanjutnya, inti sperma bersatu dan
melebur membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi embrio dengan mengambil
makanan dari endosperm. Pada saatb itu, biji membentuk struktur tambahan berupa
sayap tipis.
Satu tahun kemudian, kerucut betina
melepaskan bijinya satu persatu. Biji-biji yang bersayap tersebut menyebar
ketempat-tempat lain (terbang) denganbantuan angin. Jika biji sampai pada
tempat yang sesuai maka terjadi perkecambahan biji, sehingga akan terbentuk
tumbuhan yang baru. (Campbell, 2003)
Strobillus dan sisik buah pinus merkusii Benih pinus merkusii
Pinus merupakan salah satu jenis tanaman yang potensial untuk
dibudidayakan dengan berbagai manfaat sebagai berikut: Batangnya dapat disadap
karena mengandung getah ,dan getah ini dapat diproses untuk menghasilkan
gondorukem dan terpentin. Gondorukem dimanfaatkan lagi untuk bahan pembuatan
sabun,resin dan cat sedangkan terpentin biasanya digunakan untuk industry
parfum, obat-obatan dan desinfektan. Hasil kayunya dapat dimanfaatkan sebagai
bahan konstruksi bangunan, bahan pembuatan korek api, Pulp dan kertas serat
rajang. Bagian kulitnya dapat dijadikan sebagai bahan bakar. Dan abunya dapat
dijadikan sebagai bahan campuran pembuatan pupuk karena mengandung kalium.
Pinus sering ditanam untuk rehabilitasi dan reboisasi lahan, karena Pohon
conifer ini dapat tumbuh pada berbagai lahan gersang dan kritis dan
tidak memiliki syarat tumbuh yang khusus. Secara Etnobotani Kerucut pinus
(strobilus) oleh pengrajin dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan seperti
aksesoris(gantungan kunci) dan sebagai hiasan rumah. (Anonim:2011)
G.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum kali ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Ciri-ciri tumbuhan Pinophyta ialah: Pada umumnya perdu atau pohon, tidak
ada yang berupa herba, batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh
membesar, bentuk perakaran tunggang, Daun sempit, tebal dan kaku, tulang daun
tidak beraneka ragam, tidak memiliki bunga sejati, alat perkembangbiakannya
berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung, alat kelamin terpisah,
serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam
strobilus betina.
2. Divisi Pinophyta dibagi menjadi 4 kelas,
diantaranya yaitu: Cycadopsida, Coniferopsida, Gnetopsida, Ginkgopsida.
3.
Ciri-ciri umum dari kelas Cycadales yaitu, batang tidak bercabang,
daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan
berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau strobilus betina saja.
Coniferales alat perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus
berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini memiliki ciri selalu
hijau sepanjang tahun. Gnetales, nggota kelompok ini berupa perdu, liana
(tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun
berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan
floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi
sudah dapat disebut “bunga”.
H.
JAWABAN PERTANYAAN
1.
Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk
pada Pinophyta?
2.
Jelaskan perbedaan strobillus jantan dengan
strobillus betina pada Cycas rumphii?
3.
Jelaskan perbedaan strobillus jantan dengan strobillus
betina pada Pinus merkusii?
4.
Jelaskan perbedaan strobillus jantan dengan
strobillus betina pada Gnetum genom?
5.
Jelaskan perbedaan spesies tumbuhan yang terdapat
pada kelas Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida?
6.
Bagaimana proses pergiliran keturunan yang terjadi
pada Cycas rumphii, Pinus merkusii, Gnetum genom? Jelaskan dengan
gambar?
Jawaban
1. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak
ada yang berupa herba, batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh
membesar, bentuk perakaran tunggang, Daun sempit, tebal dan kaku, tulang daun
tidak beraneka ragam, tidak memiliki bunga sejati, alat perkembangbiakannya
berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung, alat kelamin terpisah,
serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam
strobilus betina.
2. Strobilus jantan yang halus dan lebih kecil, sedangkan strobilus
betina lebih besar dan berkayu.
3. strobilus jantan berupa sisik yang menghasilkan sel kelamin jantan
dan strobilus betina yang menghasilkan bakal biji.
4. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut
“bunga”. Yang jantan strobillusnya lebih kecil, sedangkan strobillus betina
lebih besar dan memiliki buah.
5. Cycas rumphii yaitu, batang tidak bercabang,
daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan
berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau strobilus betina saja.
Pinus merkusii alat perkembangbiakan jantan dan betina berupa
strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini memiliki ciri
selalu hijau sepanjang tahun. Gnetum gnemon, nggota kelompok ini
berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval/lonjong
dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat
trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk
kerucut, tetapi sudah dapat disebut “bunga”.
6. Proses pergiliran keturunan

Reproduksinya terjadi secara
seksual, sel sperma memulai dengan bantuan angin terbang menuju strobilus
betina. Disini terjadi proses fertilisasi dan akhirnya terbentuk zygot yang
tumbuh menjadi biji. Biji ini dilengkapi sayap sehingga apabila telah matang
bisa jatuh di tempat yang jauh dari induknya. Memiliki strobilus jantan dan
betina dalam satu pohon. Strobilus jantan terletak di ujung tangkai. Sedangkan
strobilus betina terletak di ketiak batang.

Pinus
memiliki daur hidup yang khas, pembuahan sel telurnya terjadi di dalam
jaringan sporofit induknya. Pinus
mempunyai tajuk berbentuk kerucut (strobillus). Strobillus tersebut merupakan
tempat sporangium (mikrosporangium dan makrosporangium) yang menghasilkan
mikrospora dan maksrospora. Pada reproduksi seksual, mikrospora (sel jantan)
membelah menghasilkan serbuk sari (bersel 4) yang akan dilepaskan ke udara.
Sementara itu, sel telur yang bersal dari pembelahan megaspora juga terbentuk
pada strobillus betina.
Setelah
serbuk sari menempel pada stobillus betina maka terjadi perkecambahan serbuk
sari. Serbuk sari membentuk buluh atau tabung serbuk sari yang tipis, dengan
membawa inti sperma menuju sel telur (dapat memakan waktu satu tahun).
Selanjutnya, inti sperma bersatu dan melebur membentuk zigot. Zigot berkembang
menjadi embrio dengan mengambil makanan dari endosperm. Pada saatb itu, biji
membentuk struktur tambahan berupa sayap tipis.
Satu
tahun kemudian, kerucut betina melepaskan bijinya satu persatu. Biji-biji yang
bersayap tersebut menyebar ketempat-tempat lain (terbang) denganbantuan angin.
Jika biji sampai pada tempat yang sesuai maka terjadi perkecambahan biji,
sehingga akan terbentuk tumbuhan yang baru.

Siklus hidup pakis dimulai dengan
tahap pertama disebut tanaman atau organisme fase dimana pakis menghasilkan
organisme dengan satu set kromosom spora. Spora tumbuh dengan pembelahan
sel ke dalam kehidupan pabrik yang umumnya memiliki fotosintesis
tanaman memamerkan spora. Kehidupan tanaman
menghasilkan sel-sel reproduksi yang sering keduanya telur dan sperma pada
wilayah yang sama dengan pembelahan sel. Sperma yang masih
menempel menyalahi ke pabrik-memamerkan spora membuahi telur. Telur pakis
tumbuh disebut zigot organisme dan tumbuh dengan pembelahan sel menjadi tanaman
pakis khas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2010. Tumbuhan berbiji terbuka gymnospermae. http://achmadrf.blogspot.com/ diakses tanggal 26 Maret 2013 pukul 21:33 WIB.
Anonim.
2012. Timbuhan berbiji terbuka gymnospermae klasifikasi pengertian. http://perpustakaancyber.blogspot.com/ diakses pada tanggal 26 Maret 2013 pukul 21:34 WIB.
Anonim.
2011. Botani pinus merkusii. http://komunitas-k0mpak.blogspot.com/ diakses pada tanggal 31 Maret 2013 pukul 17: 19 WIB.
Anonim.
2012. Melinjo. http//wikipedia.com/ diakses pada tanggal 31 Maret 2013
pukul 17: 27 WIB.
Aryulina,
diah. 2006. Biologi 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Campbell, Neil
A. 2003. Biologi campbell edisi kelima jilid II. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Pratiwi.
2007. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2007. Morfologi tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar